BLK Kota Magelang Selalu Visioner, Mengakomodasi Kepentingan Pencari Kerja
MAGELANGEKSPRES.COM,BALAI Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang yang selalu visioner mengakomodasi kepentingan para pencari kerja (pencaker) akhirnya membuahkan hasil. Berkat itu, Pemkot Magelang mampu memborong predikat terbaik, dari tiga kategori anugerah Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) tahun 2019 yang diinisiasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Prestasi yang cukup mengejutkan karena Kota Sejuta Bunga mendapatkan juara pertama Rating Pengembangan dan Pengelolaan Kota. Selain itu, Kota Magelang juga menorehkan dua kategori juara pertama lain yakni Rating Kota Cerdas dan Kategori Kesiapan Integrasi. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Joko Soeparno mengatakan, salah satu andil dari perolegan Rating Pengembangan dan Pengelolaan Kota, yakni BLK di bawah Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Sebab, lewat terobosannya, BLK mampu mencetuskan smart pemberdayaan sehingga menjadi poin plus tim penilai. Baca Juga Ngopi Bareng, Sekda Joko Budiyono Ajak Dialog Pedagang Pasar Rejowinangun ”BLK tidak hanya berkutat di peningkatan skill yang hanya itu-itu saja. Bahkan, BLK Kota Magelang ini mampu mencetuskan gagasan yang memang dibutuhkan masyarakat pencari kerja,” kata Joko. Tak heran, jika Pemkot Magelang dianggap menjadi yang terbaik dari 93 kota se-Indonesia yang terlibat dalam RKCI tahun 2019 pasa klausul pengembangan dan pengelolaan kota. ”Kota Magelang yang hanya seluas 18,54 meter persegi otomatis punya keterbatasan sumber daya alam (SDA). Meski begitu, Kota Magelang mampu mendapatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, menurunkan angka pengangguran, dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai berhasil,” ujarnya. Berdasarkan hasil penilaian tim RKCI, lanjut Joko, Kota Magelang dianggap memenuhi syarat dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai kota jasa. Para pencari kerja baru (fresh graduate) yang sudah menerima pemberdayaan dari BLK, tidak jarang yang kini menjadi wiraswasta dan pengusaha. Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Magelang, Gunadi Wirawan mengatakan, antusiasme masyarakat menjadi peserta pelatihan di BLK sangatlah tinggi. Untuk itulah, pihaknya menerapkan seleksi ketat kepada calon peserta. Baca Juga Lagi, Tiga Rumah di Wonosobo Ludes Terbakar BLK memiliki setidaknya enam paket pelatihan peningkatan keterampilan yakni menjahit, montir sepeda motor, tata rias, tata boga, komputer, dan bahasa asing. Paket pelatihan tersebut seluruhnya dibiayai menggunakan APBN dan APBD Kota Magelang. Selama 20 hari peserta akan mendapatkan materi sesuai bidang yang dipilih. Materi disampaikan oleh para pakar, baik secara teori maupun praktik langsung. Para alumni BLK ini, sebut Gunadi, akan mendapatkan pendampingan oleh Disnaker hingga 6 bulan. Mereka akan dipantau terkait hasil dari pelatihan di BLK. ”Hasilnya sampai saat ini, hampir 60 persennya para peserta atau lulusan BLK ini sudah punya penghasilan sendiri, ada yang wiraswasta, freelance, dan karyawan tetap di beberapa perusahaan,” ujarnya. Dari sekian jurusan yang tersedia, namun Gunadi menyebut jika jurusan desain grafis kini mulai laris manis. Sejak pendaftaran BLK jurusan desain grafis dibuka sebanyak 60-an calon peserta mendaftarkannya. Padahal, tiap kelas atau paketnya, BLK Kota Magelang hanya mampu menampung 16 orang. ”Kami lakukan sistem seleksi dan skala prioritas. Yang diperhatikan adalah peserta merupakan pencari kerja (Pencaker), yang memiliki kartu. Kemudian, sedikit banyak punya ilmu tentang desain grafis. Jadi BLK di sini bukan untuk memberi ilmu baru, melainkan pendalaman dari yang pernah pencaker dapatkan sebelumnya,” katanya. Ia menilai tingginya antusias pencaker memilih jurusan desain grafis ini karena sejak lama para pencaker memberikan masukan agar diadakan jurusan baru itu di BLK. ”Kita fasilitasi para pencaker di tiap kelurahan ini melalui grup Whatsapp. Sekarang ada sekitar 3.000an pencaker yang sudah tergabung dalam grup Whatsapp dan di situ kita berikan info lowongan pekerjaan, termasuk langkah kita dalam menjaring aspirasi,” ujarnya. Lewat aspirasi tersebut, tercetuslah gagasan adanya pembukaan jurusan desain grafis. Usai melakukan pertimbangan dan pembahasan, lantas Disnaker mengajukan anggaran untuk pengadaan fasilitas jurusan baru ini. Gunadi berujar, desain grafis merupakan sebuah jurusan yang memiliki pangsa pasar kerja yang luas dan terbuka. Ini disadari karena teknologi informasi berkembang pesat, sehingga menganggap bahwa desain grafis adalah kebutuhan. ”Program jurusan ini masih baru, dan perdana digelar di BLK Kota Magelang, sehingga baru bisa menampung 16 orang di satu kelas. Kami harap setelah mendapatkan pelatihan, para lulusan nantinya bisa berwirausaha,” ungkapnya. Kini, BLK Kota Magelang memiliki setidaknya enam paket pelatihan peningkatan keterampilan yakni menjahit, montir sepeda motor, tata rias, tata boga, komputer, dan bahasa asing. Paket pelatihan tersebut seluruhnya dibiayai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBD Kota Magelang. (des/hms)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: